Bulan april ini tepat dua tahun hari-hari ku di temani oleh sosok wanita bawel, cuek dan moody tapi itulah yang bikin kangen dari dirinya.
Yupss, dia Tyas Handayahi Nalanca. Nama yang aneh dan panjang -_-
Aku mengenal dia sudah hampir 6 tahun sebelum pacaran. Sebenarnya dia adik dari sahabat ku jadi sudah agak sering aku melihatnya. Pertemuan kami makin sering saat dia menjadi adik kelas ku di SMA.
Banyak modus-modus sebagai kakak kelas yang aku gunakan untuk mendekatinya, tapi sayang dia cuma menganggap itu lelucuan saja.
Nyeseek banget kan, bahkan dia pernah bilang kalau enggak suka di kayak gituin.
Hmmm, aku mengeluh pasrah.
Suatu hari, aku kaget waktu liat dia jalan sama teman lelakinya. Yang aku ketahui itu pacar barunya.
Hmmm, aku kecewa.
Tapi itu tidak membuat ku menjauhinya, aku hanya menjaga jarak saja.
Satu tahun aku hanya berperan sebagai penonton yang melihat adegan romantis mereka seperti naik motor berdua, kesana-kesini bareng, terus ... ah, sudah laa perih rasanya..
Akhirnya aku lulus dan otomatis tidak akan melihat lagi adegan-adegan yang membuat hati ini perih.
Tapi bukan berarti aku enggak pernah ketemu dia lagi, aku sering ke rumahnya tapi untuk bermain dengan abang-nya dan tetap melihat dia asik bicara dengan pacarnya.
Saat dia naik ke kelas tiga, aku tau hubungan dengan lelaki itu sudah bubar. Dan aku mencari celah untuk masuk dan mengobati luka-luka dihati-nya.
Aku tahu itu enggak gampang, dia tipe wanita yang susah move on.
Tapi aku tetap usaha, hampir satu tahun aku berperan sebagai abang-nya yang siap mendengarkan semua curahan hati-nya. Aku pikir itu akan berlanjut ke hubungan yang pasti tapi itu semua salah.
Saat lulus SMA dia melanjutkan kulih-nya di Malaysia. Aku bisa apa? aku hanya bisa merelakan dia pergi tanpa status, entah sampai kapan. :'(
Saat itu aku sudah pasrah dan galau. Untuk mengisi kegalauan, aku beranikan untuk mencoba menjalin suatu hubungan dengan orang lain, tapi itu enggak lama. Pikiran ku masih terfokus pada satu wanita yaitu DIA.
Hmm. Tapi sepertinya Tuhan punya jalan lain.
Wanita itu kembali tapi bukan semata-mat untuk ku tapi ternyata dia tidak betah di Negeri orang dan dia ingin melanjutkan kuliah di kota kelahirannya saja. Karena dia stop di tengah semester dan membutuhkan waktu yang lama untuk menunggu awal semester kembali, jadi aku gunakan waktu itu untuk mengambil kesempatan mendekatinya kembali. Cemungud mad ('-')9
Tepat pada tanggal 11 April 2012 aku menyatakan perasaan suka ku kepada dia, di sela-sela kejutan ulang tahun untuknya aku memberikan bunga dan menyatakan cinta.
Karena kedekatan dengan abang-nya lah aku sedikit agak leluasa dan tidak malu lagi dengan keluarganya, aku anggap mereka sudah seperti keluarga sendiri. hihihi
Pada saat itu memang aku belum meminta jawaban, karena situasinya lagi enggak cocok. Tapi saat pagi harinya, dia meluangkan waktu untuk bersama ku dan memberikan jawaban "iya, aku mau".
aaaaakkk, saat itu aku sungguh sumeringah. Rasanya penantian ku selama ini terbayar sudah.
Saat pacaran semua berjalan indah hari demi hari, minggu demi minggu sampai bulan demi bulan kami jalani dengan indah, masalah yang ada masih dapat kami selesaikan sampai satu tahun hubungan kami. Sampai akhirnya kami mengalami LDR karena saat itu aku sudah lulus kuliah dan harus bekerja di luar kota. Dan saat berpisah aku hanya bilang, "aku akan kembali untuk melamar kamu kelak".
Terlihat sangat berlebihan, tapi itulah mimpi kami. Kami mempunyai mimpi yang sama yaitu bersatu.
Iya, dia adalah wanita yang aku cintai satu-satunya di dunia ini setelah almarhumah ibu ku.
Tapi sejak LDR ada aja masalah kecil yang tiba-tiba jadi besar tapi itu semua masih bisa diatasi.
Tadi sudah ku bilang kalau wanita ini moody, sejak LDR mood-nya berubah tiap hitungan menit bahkan detik. Entah lagi datang bulan atau enggak, dia selalu marah. -_-
Petaka dalam hubungan kami terjadi beberapa bulan yang lalu. Aku tau dia bosan dengan hubungan ini, tiap hari liat handphone, kemana-mana ditemani handphone, kalau lagi kumpul-kumpul dia cuma bisa pamer handphone. Akhirnya dia memutuskan untuk saling mencari kesenangan masing-masing dulu. Aku tau keputusan ini salah tapi kalau di lanjutkan akan hambar dan lebih parah lagi. Dan aku juga sudah pasrah kalau akhirnya dia akan senang saat sendiri.
Hampir satu bulan kami sendiri-sendiri, sampai akhirnya aku meminta dia kembali lagi. Dan berjanji akan lebih baik lagi dan selalu berjuang sama-sama.
Entah apa yang membuat ku betah melihat sosok wanita ini.
Entah apa yang membuat ku berani menunggu sosok wanita ini.
Entah apa yang membuat ku selalu berusaha mendapatkan sosok wanita ini.
Entah apa yang membuat ku berjuang untuk mewujudkan mimpi kami.
Dan entahlah, Apakah dia bagian tulang rusuk ku yang hilang? Semoga saja Tuhan memberikan yang terbaik untuk hubungan kami kedepan-nya. Aamiin. :)